Saturday, May 19, 2007

DOKTER DI AMERIKA TERNYATA CURANG

Saya pikir yang ada curang-curangan itu cuma di negeri sendiri. Ternyata tidak. Di negara besar seperti paman Sam pun beberapa oknum dokter ada yang coba-coba pingin meraup keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain. Padahal katanya di sana standar gajinya tinggi-tinggi. Katanya loh!!

Para Dokter Meraup Jutaan Dolar untuk Obat Anemia

Oleh ALEX BERENSON and ANDREW POLLACK

Published: May 9, 2007

Dua dari perusahaan obat terbesar di Amerika membayar ratusan juta dolar pada para dokter sebagai kompensasi atas pemberian obat anemia pada pasien-pasien mereka, yang obat-obatan itu saat ini oleh badan pengawas dianggap tidak bagus pada penggunaan normalnya.

Pembayaran itu legal, tetapi sedikit sekali orang yang menerima obat itu --di luar lingkungan para dokter-- yang memahami takarannya. Para pengkritik -- termasuk di antaranya para dokter ahli ginjal dan kanker-- mengatakan insentif yang diberikan para pabrik obat menjadikan para dokter menuliskan resep obat tersebut pada tingkatan yang mungkin bisa menyebabkan meningkatnya resiko serangan jantung dan sroke.

Para analis industri memperkirakan pembayaran semacam itu --utamanya pada dokter ahli kanker dan pengguna obat serupa yang cukup besar seperti pusat-pusat dialisis ginjal-- telah menyumbangkan ratusan juta per tahun dan merupakan sumber pemasukan yang cukup penting bagi para dokter dan pusat-pusat itu. Bahkan total uang yang dibayarkan para pabrik obat itu -- yaitu Amgen dan Johnson & Johnson-- telah meningkat beberapa tahun ini seiring dengan persaingan mereka untuk menguasai pasar dan ekspansi bisnis mereka.

Baik Amgen maupun Johnson & Johnson tidak mengungkapkan berapa uang yang sudah mereka bayarkan pada para dokter. Tetapi, dokumen yang diterima oleh The New York Times menunjukkan bahwa satu tempat praktik di Pacific Northwest --dimana disitu satu grup yang terdiri dari enam dokter ahli kanker tahun lalu telah menerima $ 2,7 juta dari Amgen karena telah menjual obat pada pasien senilai $ 9 juta.

Kemarin, badan administrasi makanan dan obat-obatan Amerika (FDA) mulai menunjukkan perhatiannya terhadap obat-obatan ini dengan mengeluarkan suatu laporan yang isinya anjuran agar penggunaan obat-obatan ini pada pasien kanker dibatasi. Laporan yang dirancang oleh staf ahli FDA itu menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa obat-obatan itu bisa memperbaiki kualitas hidup pasien atau memperpanjang kesehatannya. Justru beberapa penelitian melihat penggunaan obat-obatan itu bisa memperpendek usia pasien jika digunakan dalam dosis tinggi. laporan kemarin tersebut pun segera diikuti oleh keputusan FDA untuk mencantumkan label peringatan yang lebih keras di label obat-obatan tersebut.

Laporan itu dikeluarkan sebagai tahapan diadakannya dengan pendapat yang dijadwalkan besok, dimana di situ panel penasehat FDA akan menentukan apakah penggunaan obat-obatan tersebut sudah tergolong berlebihan.

Obat-obatan seperti Aranesp dan Epogen dari Amgen; dan Procrit keluaran Johnson & Johnson menduduki tingkat penjualan tertinggi di dunia, yang tahun lalu hasil penjualan gabungannya sekitar 10 milyar USD. Di negara ini (Amerika) obat-obatan itu mewakili satu jenis obat yang penjualannya tertinggi dan diberikan pada lebih dari satu juta pasien tiap tahun untuk mengatasi masalah anemia, yang disebabkan karena penyakit ginjal dan kemoterapi kanker.

Dr. Len Lichtenfeld, Wakil kepala medical officer of the American Cancer Society, mengatakan para dokter dan pasien akan mendapatkan manfaat dari penyelidikan lebih lanjut tentang kasus ini. "Saya ragu medicare bisa menyelidiki dengan detil kasus yang terjadi di dalamnya."

Walaupun demikian, tetap sebenarnya obat anemia memang bisa membantu pemulihan kesehatan pasien, asal digunakan dengan tepat," kata dr. Len. "Kita tidak menyalahkan para ahli oncology; kita tidak menyalahkan obatnya karena situasi saat ini memang seperti itu."

Hukum Federal melarang perusahaan obat membayar dokter apabila dokter itu menuliskan obatnya di resepnya. Tetapi perusahaan-perusahaan itu boleh mendiskon harga obat untuk para dokter itu, sebagaimana obat anemia, yang sengaja disediakan di tempat-tempat praktik dan disuntikkan kepada pasien sebagai bagian dari perawatan. Para dokter itu menerima diskonnya setelah mereka membeli obat-obatan itu dari perusahaan. Mereka juga menerima uang dari Medicare atau badan asuransi lokal atas obat-obatan itu, dikarenakan adanya mark-up atas harga obat yang dibayar oleh para dokter.

Maaf berhubungan artikelnya banyak banget dan aku lagi males nerjemahkan semuanya, tak potong-potong ya!


Diskon dari pabrik obat itu juga tergantung dari banyaknya obat yang dibeli dokter, dan bagi dokter yang mau menggunakan obat hanya dari satu pabrik tertentu saja akan mendapatkan dikson yang lebih tinggi dari pabrik tersebut.

...........

Johnson & Johnson menyatakan dalam statemennya kemarin menyatakan bahwa pemberian diskon itu tidaklah dimaksudkan agar dokter menggunakan lebih banyak obat produksinya, tetapi diskon ini menunjukkan adanya kompetisi yang kuat di pasar obat.

..........

Pasien Amerika jauh lebih banyak menggunakan obat anemia daripada lainnya, dan dosisnya untuk pasien dialisis lebih dari dua kali lipat dari pasien di Eropa. Sementara itu pasien kanker di Amerika 3 kali lipat dari dari Eropa dan menggunakan dosis yang lebih tinggi.

............

Adanya diskon tersebut otomatis merangsang para dokter untuk menggunakan lebih banyak obat tersebut. Demikian kata Michael Sullivan, mantan manager selama 9 tahun dari sekumpulan 6 dokter ahli kanker di Pacific Northwest, sebelum dia dipecat tahun lalu. Sullivan juga memberitahu The Times lengkap dengan datanya berapa jumlah diskon yang telah diterima para dokter, tanpa memberitahu para dokter di grup mana dia bekerja.

"Secara pribadi, saya mengharapkan diskon itu ditiadakan," kata Mr. Sullivan. Ayahnya sendiri adalah pasien penyakit ginjal yang telah meninggal dunia akibat serang jantung di saat dia minum obat anemia. "Yang menjadi masalah adalah bahwa kamu bermain-main dengan kesehatan orang. Ini tidak sama dengan membeli peralatan."

..............

Tidak seperti obat-obatan lainnya, obat anemia tidak mempunyai dosis yang pasti. Oleh sebab itu, para dokter memiliki kebebasan untuk menaikkan dosisnya --atau keuntungannya. Para pengkritik menyatakan pabrik-pabrik tersebut turut andil dalam kekacauan ini karena gagal melakukan pengetesan apakah dosis yang lebih rendah dari obat ini bisa bekerja lebih baik dari pada dosis yang tinggi.

.................

Secara generik, obat ini dikenal sebagai epoetin dan darbepoetin, atau disingkat EPO. Secara genetis obat ini adalah versi buatan protein manusia yang fungsinya menstimulasi tulang sumsum yang memproduksi lebih banyak sel darah merah dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk membawa oksigen.

Banyak dokter dan pasien setuju obat ini sangat membantu untuk mengatasi orang yang memiliki penyakit anemia berat, yang bisa terancam kehidupannya. Obat ini mengurangi kebutuhan tranfusi darah dan dapat membuat pasien lebih berenergi dan meningkat kualitas hidupnya.

...........

Tetapi hanya ada sedkit bukti bahwa obat ini bisa mengatasi pasien dengan penyakita anemia menengah. karena data stastitik Federal memperlihatkan bahwa penggunaan yang meningkat dari obat ini tidak mempengaruhi kesehatan pasien.

................

Anemia diukur dari tingkat hemoglobin pasien, yaitu suatu jenis molekul yang digunakan tubuh untuk mengangkut oksigen ke sel. Orang yang sehat memiliki sekitar 14 gram hemoglobin per deciliter darah. Pasien yang memiliki kurang dari 12 gram dikategorikan mengidap anemia menengah, dan yang kurang dari 10 gram dikategorikan berat.

.................

Sumber: http://www.nytimes.com/2007/05/09/business/09anemia.html?pagewanted=1&ei=5087%0A&em&en=c78e0914820256b4&ex=1178856000

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template