Sunday, May 13, 2007

HATI-HATI GIGI BERLUBANG!

Jangan sepelekan penyakit gigi! Terutama pada anak-anak. Ngga sangka kalau cuma gara-gara gigi sakit bisa tamat riwayat kita, atau anak-anak kita, atau adik-adik kecil kita. Pastikan sikat gigi dan pasta giginya benar-benar bagus. Ada orang bilang, semakin mahal semakin bagus kualitasnya. Saya pikir pendapat itu benar. Karena suatu barang yang hebat pasti harganya hebat juga. Suatu barang bisa hebat karena proses pembuatannya yang hebat, bahan-bahannya yang hebat, idenya yang hebat, jalur distribusinya yang hebat (anti pemalsuan) atau si pembuatnya yang hebat (kalau itu barang seni) dlsb. Dan harganya? Jangan kaget. Lihat aja harga Mercedes yang first class, atau karya seni goresan seorang seniman terkenal. Atau handphone Vertue yang harganya ratusan juta.

ANAK-ANAK TANPA JAMINAN KESEHATAN GIGI BISA TERANCAM KEMATIAN

2 Mei 2007
Kongres Amerika hari ini akan mendengarkan masalah yang sangat menyedihkan di keluarga Amerika: Kesehatan Gigi Anak
Satu banding tiga anak di Amerika kekurangan jaminan kesehatan gigi, dan konsekwensi sungguh mengerikan.
Sementara orang banyak membicarakan masalah perlunya perawatan kesehatan fisik, masalah kesehatan gigi seringkali diabaikan. Di dunia ada 8 juta anak yang kurang perawatan kesehatan fisik, tetapi yang kurang perawatan kesehatan gigi lebih dari 25 juta -- 3 kali lipat lebih.
Bagi anak-anak miskin yang dirawat di Medicaid, perawatan gigi sulit didapatkan. Deamont Driver (nama seorang anak), umur 12 tahun, adalah salah satu di antaranya. Dia meninggal karena kerusakan gigi.
"Saya sangat kesal anak saya meninggal hanya gara-gara kami tidak memiliki jaminan kesehatan,' kata Alyce Driver, ibu anak ini.
Kejadiannya diawali dengan sakit gigi pada Driver. Dia tidak pernah dibawa ke dokter gigi. Karena terlambat penanganannya, bakteri di giginya menyebar ke otaknya. Setelah dioperasi dua kali, dokter mengira Driver sedang dalam tahap pemulihan kesehatan, tetapi mereka salah.
"Dia memanggilku datang sekitar jam 12-an dan mengatakan, 'Ma, pastikan mama berdoa sebelum tidur ya'. Itulah kata terakhir yang terucap darinya," Kata Alyce Driver. "Anak laki-laki saya harus meninggal di umurnya yang 12 tahun, karena sebuah gigi."
Driver harusnya mendapatkan hak jaminan perawatan gigi di bawah pengawasan Medicaid, tetapi usaha ibunya untuk mendapatkan seorang dokter gigi yang mau merawat anaknya tidak berhasil walaupun telah dibantu dengan seorang pengacara.
"Seharusnya tidak perlu banyak buang waktu dan telpon untuk mendapatkan seorang dokter gigi bagi seorang anak yang sakit gigi." Kata Laurie Norris dari Public Justice Center.
Wartawan ABC News mencoba pergi ke Medicaid untuk mencari jawabannya.
"Sebenarnya program di Medicaid juga meliputi layanan itu," kata Leslie Norwalk, seorang administrator bagi seluruh pusat pelayanan Medicaid dan Medicare Centre. "Ini betul-betul kesalahan."
Pada tahun 2000, laporan umum bedah menyatakan bahwa kerusakan gigi adalah penyakit paling kronis pada anak-anak dan anak-anak dari keluarga miskin yang paling banyak menderita.

sumber asli: http://abcnews.go.com/GMA/OnCall/story?id=3120743&CMP=OTC-RSSFeeds0312

Saya pribadi merekomendasikan pake odol keluaran Tianshi. karena semenjak saya pake odol itu gigi saya yang berlubang dan sering berdarah sudah ngga sakit lagi. Walaupun lubangnya masih tetap. Saya sendiri takut ke dokter gigi untuk dicabut, karena ada saudara pernah mengalami kejadian sial dengan seorang dokter gigi --profesor lagi-- . Waktu itu tahun 2001, saudaraku ini datang ke dokter gigi di kawasan Condongcatur Jogja. Giginya berlubang. Maunya dia sih gigi itu ditambal, tapi dokter menyatakan harus dicabut. Saat dicabut, ada alat dari sang dokter mengenai gigi sebelahnya yang sehat sehingga cuwil (ngga tahu bahasa indonesianya apa). Setelah beberapa hari, ternyata gigi sebelah dia yang cacat kena alat dokter tadi jadi sakit. walhasil dia harus kembali ke dokter itu. Maunya protes, tapi pada akhirnya dia harus merelakan gigi yang cacat tadi dicabut juga. Sial banget. Mau cabut satu gigi, malah dua gigi yang kena.

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template